Wednesday, November 26, 2014

Banjir



Banjir dikawasan Jabodetabek sepertinya tidak akan pernah bisa diatasi dengan hanya tehnologi, entah dengan metode pembangunan waduk, sumur resapan, modifikasi cuaca yang menghabiskan dana bermilyaran dari uang rakyat, tapi harus didukung oleh segenap  masyarakat itu sendiri. masyarat sendiri dan pemerintahnya yang membuat Banjir yang sepanjang tahun terus tidak bisa diatasi, Masyarakat memberikan kontribusinya akan ketidak pedulian mereka membuang sampah sembarangan, masyarakat tidak peduli dengan alam,  pemerintah sendiri sangat besar memberikan kontribusi banjir dengan mendirikan izin2 diarea yang harusnya menjadi penyanggah banjir, makin sedikitnya lahan terbuka makin sedikitnya pohon pohon yang berfungsi menyerap air memperparah keada

an banjir tiap tahunnya, alasannya bisnis dan pendapatan APBD tapi semua kebijakannya tidak memperhatikan lingkungan, uang berperang penting memuluskan rusaknya lingkungan.



Alam sebenarnya bisa diajak berkompromi mengenai curah h

ujan ini dengan memperbanyak pohon pohon dan mempersempit area terbuka dengan lapisan semen dan bangunan2 menjulang tinggi, fenomena cuaca extrim harusnya tidak terjadi jika kita sebagai mahluk menjaga alam itu sendiri. Alam ganas itu karena kita juga ganas pada Alam, merusaknya dengan sadar ataupun tanpa sadar.

Banjir 5 tahunan yang melanda jabotabek termasuk samping rumahku, maaf rumahku agak tinggi posisinya jadi air tidak masuk kesana tapi lumayan membantu  mengungsi kedaerah tinggi. semuanya harusnya bisa diantisipasi oleh kita sendiri. alam ganas karena kita ganas. yok kita bersama untuk membuat sumur resapan, menanam pohon dipekarangan, membuka lebih banyak area terbuka tanpa semen dan tentu saja tidak membuang sampah sembanrangan, banjir harus diatasi bersama dan dimulai dari kita lalu dijangkitkan kesadaran disekeliling kita.