Saturday, January 24, 2015

Kisah Anak Kita

Kisah seorang Ayah bersama Anaknya 💐 (Edited)

🌾Seorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini, ia baru duduk di kelas 3 SD. untuk mengatur uang jajannya...

🌾Sang anak diberi uang Rp. 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah...

🌾Pada Ahad pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat., tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya...

🌾Di tengah keasyikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yang telah tua renta sambil memelas...
Tak tega melihat sang kakek tua yang memelas itu, sang anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang Rp10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya...

🌾Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini...

🌾Setelah si kakek tua berlalu, sang ayah bertanya:
“Sayang..., kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu...??? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam...???”

🌾“Ayaaah... kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit, maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar...!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum...

🌾“Tek..!!!” Hati sang ayah langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.
“Nah...! terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana...?” Tanya sang ayah mencoba mengujinya.

🌾“Kan aku masih punya ayah dan bunda..!!! 
Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini...!” balas anaknya...

🌾“Kenapa kamu begitu yakin kalau ayah dan bunda akan mengganti uang jajanmu...? Ayah nggak janji loh...!?” Kembali sang ayah mengujinya...
“Kalau ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan bunda..., maka aku sangat yakin ayah dan bunda tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu...” jawab sang anak mantap...

🌾Seakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata... Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD.  Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada di hadapannya..!

❤❤❤MASYA ALLAH...

🌾Lalu... ia berjongkok dan memegang kedua pundak buah hatinya itu...
“Sayang… ayah dan bunda janji akan selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah Ta'ala tetapkan batas umur ini... Ayah sangat sayang padamu naaak...” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru...

🌾Sambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak pun membalas,
“Ayah tak perlu berkata seperti itu... Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan bunda sangat mencintai dan menyayangiku...!  
Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan bunda...! Dan aku tidak akan membiarkan ayah dan bunda hidup di jalanan seperti kakek tua itu...!!!”

🌾Dan airmata sang ayah pun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya itu... Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat... 
Dan keduanya larut dalam haru dan kasih sayang...

❤Kapankah kurikulum kita bisa menghasilkan mental anak yang seperti ini???
Semoga kita terinspirasi dari cuplikan kisah ini, dan bermanfaat bagi kita sekalian... Amiin.

Untuk melipat gandakan hikmah dan manfaatnya, dipersilakan membagi dengan saudara dan teman lainnya.

Copas dari Whatsup teman...
Sumber tulisan Aslinya tdk diketahui.
Tambun - Bekasi

Tuesday, January 13, 2015

Aku kok pelit amat

Pagi ini dari perjalanan ketempat kerja sempat singgah sebentar beli sesuatu di Alfamart didaerah masuk kawasan MM2100 tempatku bekerja.
Di Alfamart itu ada seorang tukang parkir tua yang memang sehari hari menjaga area itu, mungkin sudah jadi area kekuasaaanya, pak tua itu cukup rapi dengan pakaian form dinas hampir kebanyakan tukang parkir didaerah Bekasi, walaupun menurutku pakaian itu tidak resmi dan hanya sebagai penglaris statusnya saja, kulit legam hitam terbakar matahari lebih menegaskan lagi profesinya. Ok cukup intro mengenai pak tua itu, karena aku juga tidak terlalu fokus dengannya. Aku masuk belanja dan membeli ala kadarnya trus kekasir didepanku sudah ada pria yang antri duluan bayar belanjaanya. Sambil menunggu dikasir aku buka dompet dan diselipan dompetku ada 1 recehan logam seribu yang memang kusiapkan untuk bayar parkir, 1 recehan itu sebenarnya ada beberapa lembar uang 2 ribuan juga tapi kupikir parkir tidak resmi ginikan cuma seribu, lasimnya dan wajarnya. Sempat melihat kembalian dari kasir kepada pria didepanku, selembar 2ribuan. Pria tersebut beberapa saat setelah menerima kembalian langsung mengembalikan lembar 2ribuannya dan minta ditukar kekasir recehan, katanya untuk tukang parkir.
Klimaksnya.....
Aku jadi tersentak melihat kelakuan pria didepanku ini dan menjadi teguran tidak langsung buatku, "aku kok pelit amat".
Recehan seribu yang rencana kuberikan ke tukang parkir langsung buyarr.
Barang yang aku beli, ada sisa kembalian Rp10.300rupiah dari kasir katanya "mau disumbangkan tigaratusnya". Jawabku, "iya, semuanya".
Ditempar parkir recehan yang rencana kuberikan ketukang parkir batal, kuganti dengan lembar 2ribu, tapi diperjalanan aku masih berfikir kenapa aku masih punya perasaan pelit dengan bapak tua itu. Pendapatan mereka sehari pasti tidak seberapa? Harusnya orang2 seperti merekalah yang harus lebih banyak disantumi dengan menambah recehannya. Aduh ternyata "aku masih pelit...?"


Bekasi-tambun 14-1-2015

Thursday, January 1, 2015

Tahun baru 2015

image

Rencana malam tahun baru sudah mulai kususun 3 hari sebelumnya, rencananya kepantai  anyer dibanten mulai kujajaki, jika rencana berjalan mulus. Mulai mencari hotel murah seputar pantai anyer untuk 2 hari 1 malam dan alhasil cuma dapat hotel marbella dengan tarif diatas 2 juta semalam menjelang pergantian tahun, hotel seputarnya sudah full. Lom sempat booking karena masih lom fix 100%. Setengah hari kerja tiba tiba power window mobil peugeot206nya ngadat, g bisa kebuka.... wadauw masa sich mesti jalan jauh dengan kondisi kendaraan kurang sempurna. Batal booking hotel, nelpon bengkel resminya peugeot di pondok gede, mereka konfirmasi kerja setengah hari. Ya ilah g keburu nich jika kebengkel. Akhirnya inisiatif nyari masalahnya sendiri, kenapa powerwindow tiba2 mati, telusuri sekring, g ada hub. Akhirnya power window aku check sendiri, najos ternyata ada kabel + ngeshort hingga motor g idup. Setelah bongkar kabel dan lilit sana sini dikit. Powerwindow kembali ok, selamat dech duit servis kebengkel.
Jam 19:00 berangkat ke summarecon bekasi, tengah jalan arah kalimalang kena macet parah hampir sejam akibat membludaknya manusia yang mau merayakan malam tahun baru. Terjebak sejam tapi dengan sabar sampai juga di summarecon bekasi, membludak penduduk bekasi dan area jakarta timur merayakan malam pergantian tahun 2014-2015 disalah satu jantung keramaian kota bekasi ini.
Disummarecon sendiri artis yang ngeramain "Bunga citra lestari" komentarku seksi dan hot, tapi jelas kualitas suaranya memang top dach. Hampir semua tembang hitsnya dinyanyikan.
Pukul 24:00 pesta kembang api tanda pergantian tahun dimulai, heboh dan wah, jika ditempat parkir area luar kita bisa menyaksikan seluruh penjuru mata angin tampak pesta kembang api berlangsung seperti kita berada ditengah tengah pesta ini. Warna warni dan dentuman keras dari suara kembang api bergantian memeriahkan malam pergantian tahun. Hampir sejam pesta kembang api berlangsung.
Dan seperti biasanya acara serempak para pengendara setelah pesta usai langsung ngacir berebutan keluar dari area Summarecon, macetnya luar biasa butuh 1,5  jam sampai dirumah padahal aku biasanya butuh waktu 15menit ke summarecon. Jam 3 pagi baru sampai dirumah...
Selamat tahun baru 2015 semoga kita lebih baik dari tahun lalu...