Thursday, December 12, 2013

Terjerumus Belanja Online Keluar Negeri

Cerita pengalaman baru nich..

Belanja online buat sebahagian besar orang Indonesia mungkin hal baru, begitupun buatku. Awal perkenalan belanja Online gara gara Hobby baruku yaitu merakit Mesin CNC, dimana komponen yang saya butuhkan ternyata susah nemunya di internet, akhirnya pilihan jatuh situs luar negeri macam e-Bay. Kendalanya waktu mau belanja ke situs E-bay ini yaitu pembayarannya. Bingung karena ternyata e-bay mempersyaratkan pembayaran memakai PayPal, Pembayaran Elektronik yang diakui seluruh dunia maya.

Wednesday, December 11, 2013

Kriminalisasi Rumah Sakit

Weks, Heboh judul tulisan saya kali ini. Mungkin nyerempet judul Kriminalisasi Dokter yang lagi heboh gara2 seorang Dokter di Manado dipenjarakan karena pasiennya meninggal, tapi intinya bukan itu. Isi tulisan ini cuma kekesalan saya pada sebuah Rumah Sakit  yang ada dekat Rumah.

Cerintanya gini.. Simak yach

Wednesday, December 4, 2013

Anak adalah titipan

Yoi.

Bicara tentang anak adalah hal yang menyenangkan, menyenangkan ketika dia masih kecil2, lucu2 dan imut2, walau rewel dan egoisnya minta ampyun tetep saja anak kecil adalah surga peghilang stress buatku. Saat tulisan ini dibuat anakku sudah 2, yang paling gede cowok kelas 6 SD dan paling kecil cewek baru bisa ngapalin lagu2 pendek.

Yang membuatku malas lembur juga karena anak2 ini, walaupun tidak bermain dengan dunia mereka hanya menjadi penonton diluar tapi tetap menyenangkan mendengar celoteh mereka, keegoisan mereka, melihat dan mendengarnya bertumbuh adalah hal yang jangan pernah kita sia siakan sebagai orang tua. Cerita masa kecil mereka tidak akan kubiarkan terlewat dan direnggut dengan kerja.

Ayahku

 Ayah dengan Vespa bututnya itu terasa baru kemarin tangan mungilku memeluk perut buncitnya diboncengan belakang Vespanya, mengajakku pergi menemani bermain dilapangan Tennis setiap minggunya. Menungguinya bermain dan sepulang dari bermain Tennis dia pasti akan mengajakku makan Soto dekat SDku sampai aku tidak bisa bergerak karena kekenyangan.

Sepertinya baru kemarin aku terjatuh dari Vespa butut ayah yang diparkir diteras dan karena ketakutan dimarahi aku pura-pura pinsang, akibatnya Ayah dan seisi rumah panik membawaku kerumah sakit dengan wajah polos mereka dipikirnya aku geger otak, sampai aku benci sama susternya karena memberiku Minyak kayu putih dihidung over dosis buat menyadarkanku dari kepura-puraan. 

Tuesday, December 3, 2013

Tulisan yang tidak bermutu

Tulisan yang saya posting ke Web setelah dibaca kok tidak punya bobok sama sekali yach? waduh, apa saya berhenti posting saja, tidak perlu nulis lagi. dari segi bahasa dan penyampaian rasanya dangkal sekali, pengualsan pada setiap masalah ngambang? :P bayangkan saya yang nulis bisa menilai tulisan saya jelek atau tidak. harusnyakan pembaca?
Tapi setelah difikir fikir, ini adalah sebuah proses.  Bukankah lebih baik berbuat daripada tidak sama sekali, seperti tai yang  dianggap kotoran tapi jika dimaknai akan lebih jauh devenisinya,  tai itukan  menjadi puput dan akan mendewasakan benih benih tanaman yang akan bertumbuh.

Keputus asaan memang bukan jalan keluar ketika kita baru memulai sesuatu, hal hal positif sebaiknya lebih mendominasi fikiran daripada negatifnya yang penting jalurnya sudah benar. semua butuh proses, sesuatu itu tidak didapatkan secara instan. Tulisan baik dan bermutu semuanya dimulai dari coretan coretan sederhana yang tanpa makna.

Demo Buruh

Beberapa tahun terakhir ini terjadi Demo Buruh yang makin gencar, terutama disaat saat pembahasan mengenai upah minimun  Buruh mulai menemui jalan buntu.

Saya sebagai Buruh juga bisa merasakan bagaimana sulitnya jika gaji yang didapat hanya pas-pasan untuk makan dan sedikit memanjakan diri dengan makan enak diawal bulan gajian, seminggu kemudian melarat lagi :P.

Saya melihat nasib buruh memang dimiskinkan oleh pemerintah dengan penetapan upah yang sangat minim buat mereka.  Rezim upah murah terlalu lama dipelihara negeri ini.  Negara tetangga kita yang baru merdeka saja beberapa sudah melebihi upah Buruh kita. Harusnya kita sudah tidak meng-Export TKI (Tenaga Kerja Indonesia ) lagi kenegeri tetangga yang hanya jadi buruh cuci atau seterika yang kemudian diseterika lagi sama majikannya jika kerja mereka tidak beres dan pulangnya hanya dipeti mayat yang bertulis "PAHLAWAN DEVISA"